Wednesday, February 16, 2011

Memupuk Kebersamaan 2

MEMUPUK KEBERSAMAAN
( Ditulis untuk menyambut Dua Tahun BOB CPP Blok - 9 Agustus 2004 )


Berawal dari dua kutub yang berbeda, baik budaya, perilaku, maupun ethos kerja, maka perusahaan ini dibangun dan dibentuk. Perbedaan yang apabila kita tilik lebih dalam lagi, tidak saja dari dua kutub, tapi malahan mungkin berkutub – kutub. Dua kutub adalah Keluarga Besar PERTAMINA HULU dan Keluarga Besar PT. Bumi Siak Pusako, namun berkutub – kutub bila kita lihat dari asal muasal masing – masing pribadi yang ada, yaitu : dari suku ada yang Batak, Jawa, Minang, Melayu, Bali, Palembang, Jambi, Aceh, Sunda, dll, dari ethos kerja ada yang dari PERTAMINA, MAXUSS, Wiraswasta, Pengacara, Anak – anak muda yang baru “post graduate”, dll, sedangkan dari emosi ada yang temperamen, halus, meledak –ledak, kaku, introvert, pendiam, dll.

Dari perbedaan itulah awal kita melangkah dan tersurat dalam visi – misi perusahaan ini yang menyatakan bahwa perbedaan ini adalah rahmat. Harus kita terima dan kita syukuri, maka sudah sepantasnyalah ini semua dari lini terbawah sampai dengan top management memahami betul arti perbedaan ini dan dengan perbedaan inilah kita maju dan tampil ke depan dalam satu kata, satu derap langkah, satu visi dan misi guna kejayaan bangsa dan negara dalam mengelola migas ini guna kesejahteraan semua. Ya, semua. Baik Pemerintah daerah Siak, warga tempatan di sekitar daerah lokasi, maupun pergerakan roda ekonomi negara, karena 85% hasil produksi Blok CPP diperuntukkan bagi negara atau nota bene pemerintah pusat. Jadi berkah sumber daya alam yang kita kelola ini tidak hanya untuk masyarakat Melayu Riau semata namun justru sebagian besar adalah untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Inilah rahmat kedua yang wajib kita syukuri.

Karena sifat sumberdaya alam minyak ini adalah “non renewable resources” atau tidak terbarukan lagi, maka menjadi tugas dan tanggung jawab kita sebagai pengelola untuk dapat mengelolanya dengan baik, benar dan professional, sehingga setiap usaha, upaya dan jerih payah kita atau “spend of money” dan spend of time” kita haruslah benar-benar menghasilkan hasil yang seoptimal mungkin. Ingat prinsip ekonomi yang kita anut “dengan pengeluaran yang sesedikit mungkin tapi akan dapat menghasilkan hasil yang sebanyak-banyaknya”. Artinya setiap “dollar” atau rupiah yang kita belanjakan haruslah bermakna, bermanfaat, berdaya guna dan berhasil guna bagi kemajuan perusahaan atau memberikan nilai tambah ( added value ).

Pengelolaan migas yang professional, “good oil field practices”, sesuai kaidah – kaidah pengelolaan minyak yang berstandar internasional, maka bukannya tidak mungkin bahwa kita akan menjadi kompetitor yang tangguh bagi siapa saja pelaku bisnis pengelolaan minyak. Maka mustahil sekali tanpa jiwa professionalisme ini pengelolaan suatu “entitas” bisnis akan berhasil. Apalagi dalam jaman globalisasi saat ini.

Professional artinya pada masing-masing dari kita, pekerja atau karyawan BOB PT. Bumi Siak Pusako – PERTAMINA HULU telah minimal melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan pada dirinya ( job description dan job specification ). Jadi sangat simple, sederhana tapi pengaruhnya sangat besar sekali. Hal ini ibarat bola salju semakin dia menggelinding ke bawah maka dia akan semakin besar.

Contoh nyata, seorang pumper ( pemeriksa sumur ) apabila dia telah tahu perilaku sumur – sumur yang dihadapinya, baik tingkah laku produksinya, kenaikan kadar air, trouble yang sering terjadi, sumur ini gassy atau tidak maupun apakah cukup diuji produksi selama 2, 4, 6 atau 8 jam. Nah, apabila ini sudah terpenuhi maka dia bisa dikatakan sebagai “pumper professional”.
Contoh lain, seorang hupmas yang pekerjaannya menjadi “penyambung lidah perusahaan”. Artinya apa yang dimau perusahaan dapat “nyambung” dengan apa yang dimau masyarakat dan begitu pula sebaliknya, sehingga hubungan antara keduanya kayak “mimi lan mintuno” atau seperti perangko, nempel terus, harmonis, serasi dan “sweetly”. Nah apabila hal ini sudah terpenuhi, maka dia adalah hupmas yang professional.

Jadi setiap orang mempunyai profesi masing – masing yang ditunjukkan dari perilaku keprofessionalisannya sehari – hari. Dan apabila kumpulan orang –orang yang professional ini kita gabung, kita satukan maka akan muncul suatu “sinergi”, saling mengisi, saling membantu dan saling bekerja sama.

Sinergi inilah yang nantinya menjadi cikal bakal, bibit dari suatu “ethos kerja” dan diakhir perjalanan akan bermuara pada kebersamaan, “one for all and all for one“. Kebersamaan ini yang kita pupuk sejak dini, seperti sebuah cinta, dia tidak akan berkembang dan berbuah bila tidak pernah kita pupuk dan kita sirami dengan kasih sayang, penuh perhatian dan pengertian satu sama lain, mampu melebur diri dalam satu ikatan. Sebagai tamsil, bahwa membina suatu keluarga adalah gabungan dari dua individu yang berbeda dan keluarga akan bahagia bila di antara kedua mampu melebur dalam diri masing-masing, saling menghilangkan sifat egoisme.
Apabila hal ini dari hari ke hari selama “day to day operation” pengelolaan migas di BLOK CPP kita lakukan bersama, maka insya Allah niat kita, tujuan kita akan tercapai yaitu “TERCIPTANYA SINERGI KERJA DENGAN DUKUNGAN ETHOS KERJA YANG DIJIWAI RASA PROFESSIONALISME DI TUBUH BOB PT. BUMI SIAK PUSAKO – PERTAMINA HULU” akan segera terwujud, jadi suatu kenyataan. Bukan impian semata.

No comments:

Post a Comment