Wednesday, February 16, 2011

Meningkatkan Produksi sebuah Tantangan

MENINGKATKAN PRODUKSI , SEBUAH TANTANGAN
( Ditulis untuk menyambut “Tiga Tahun Pengelolaan CPP Block oleh BOB, 9 Agustus 2005 )


Ini sebuah pertanyaan yang pantas untuk kita kemukakan, bagaimana tidak . Usia kita telah tiga tahun, bukan seumur jagung lagi, tapi kita telah menginjak masa kanak-kanak, usia “play group”. Kita sudah bisa dan mampu untuk berdiri tegak, berlari kencang, melukis, menyanyi “ada apa denganmu”, bahkan di beberapa play group di Jakarta seusia kita ini juga sudah mahir cas cis cus, English Speaking. Artinya tidak ada alasan lagi adanya lagu-lagu lama nyaring terdengar, terlalu naif kalau dalam satu management masih ada unsur saling sikat dan sikut atau saling mengintai kekuatan lawan. Di sinilah nampak nilai kedewasaan kita sebagai seorang pemimpin, “leader” yang mampu menterjemahkan hakikat hidup manusia, punya rasa asih, sayang, sabar, santun, mau menerima dan mau memberi, bukannya “kodrati” setan yang selalu merasuki alam pikiran kita, cemburu, dendam, bangga dapat mengalahkan atau menyakiti orang lain atau tertawa di atas penderitaan orang lain, apalagi bawahan. Bukankah ajaran agama mengajarkan bahwa “doa orang teraniaya senantiasa makbul”, diterima “Yang Mahakuasa”, Tuhan Yang Mahabesar.
Kembali ke produksi, sebagai pembuka tulisan ini apabila kita kaji dari catatan sejarah produksi kita, maka hasilnya adalah ketakberdayaan kita mengalahkan kekuatan alam. Coba kita renungkan khusus Pedada sudah 14 sumur baru berhasil kita bor dan produksikan dengan menghabiskan biaya tidak kurang dari US $ 7 juta ( asumsi 1 sumur = US $ 500.000 ), belum adanya problema pada sumur BTN-22 dan Pdd-66 yang barangkali kita harus mengeluarkan uang extra tidak kurang dari US $ 600.000. Puluhan bahkan mungkin ratusan sumur telah dilakukan Perawatan dan Workover, namun kenyataan berbicara produksi kita saat ini hanya 13.100 BOPD. Bisa dibayangkan bila pada saat alih kelola kita mendapat durian runtuh produksi 18.000 BOPD. Ini berarti selama perjalanan sejarah kita telah terjadi penurunan hampir 5.000 BOPD selama 3 tahun pengelolaan lapangan ini atau 28% atau 10 % per tahun. Bagaimana bila kita tidak melakukan semua ini, maka yang terjadi adalah penurunan produksi yang teramat dahsyat. Susah untuk kita bayangkan. Apalagi bila berbicara produksi Lapangan terbesar CPP Block, Zamrud. Terjadi penurunan hampir 10.000 BOPD atau 42 % atau 14 % per tahun.
Yang lebih menyakitkan lagi ternyata ego kita masih terlalu tinggi, kebersamaan kita masih sebatas angan-angan dan wacana, sehingga keseharian yang ada adalah hanya diwarnai oleh saling sikat, saling sikut, dan saling curiga.
Kini saatnya momento “TIGA TAHUN BOB CPP” kita buat sebagai tempat berpijak kita untuk kembali menata diri dan dimulai dari diri kita masing-masing. Mengulang dari tulisan setahun yang lalu “ SEANDAINYA DARI SEMUA INDIVIDU – INDIVIDU KARYAWAN BOB CPP INI MELAKSANAKAN JOB DESCRIPTION YANG SUDAH DIGARISKAN OLEH PERUSAHAAN SAJA, YAH CUKUP MENGERJAKAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA MASING-MASING, MAKA KEKUATAN KITA SUDAH CUKUP DAHSYAT UNTUK DAPAT MENGHASILKAN PRODUKSI YANG CUKUP BAGUS “. Apalagi kalau bisa saling sinergi, wah barangkali sudah menjadi satu-satunya perusahaan daerah yang amat sangat dibanggakan sebagai “world class company”.
Nah, sejarah produksi kita berbicara PT. CPI hampir Collaps dalam mengelola lapangan Pedada ini dan apabila pada waktu itu tidak melakukan “sesuatu”, maka dari garis yang dapat kita tarik, lapangan ini akan habis di Agustus 2005 ini. Tapi ternyata PT. CPI mendapatkan “sesuatu itu” dan bahkan mampu hidup kembali sehingga dengan kondisi saat ini, maka kemungkinan lapangan ini akan habis diperkirakan masih sekitar 10 atau bahkan 20 tahun lagi.
Inilah tantangan itu, karena saat ini sepertinya kita menghadapi masalah yang sama yang dihadapi oleh PT. CPI sekitar 4 tahun yang lalu dan dia berhasil bangkit, tapi akankah kita pun dapat segera bangkit ?
Hanya diri kita yang mampu menjawabnya, coba kita simak apa yang dilakukan PT. CPI menghadapi semua ini.



Grafik : Sejarah Produksi Pedada Field dari Tahun 1999 - 2005 (untuk konsumsi sendiri )


Dari data grafik Sejarah produksi tampak, bahwa PT. CPI menyadari apabila tidak melakukan sesuatu pada Lapangan Pedada, maka tamatlah lapangan ini. Penambahan titik serap baru pada struktur-struktur yang ada ternyata mampu membangkitkan lapangan Pedada dari liang kubur, kemungkinan tidur panjang. Keberhasilan pada pemboran infill BTN-18,19 dan 20 serta BNA 33 menambah produksi Lapangan sebesar 4.870 BOPD, sehingga produksi yang menurun mencapai kisaran 16.000 BOPD terangkat menjadi 20.000 BOPD dan stabil di 18.000 BOPD sampai terjadinya kelahiran bayi dengan nama BOB.
Yach sejak 9 Agustus 2002 lapangan beralih pengelolaan dari “bang SA-PI-I ( dibaca CPI ) “ ke “wan BOB” ( dibaca konsorsium PT. Bumi Siak Pusako dan Pertamina Hulu ).
Dan saat ini setelah kita kelola selama 3 tahun peristiwa yang sama nampaknya berulang lagi, akankah ini berupa “siklus 3 tahunan” untuk produksi Pedada. Dengan start Produksi 18.000 BOPD, saat ini menjelang usianya yang 3 tahun ini produksi hanya 13.000 BOPD. Upaya – upaya nyata terus dilakukan oleh para anak bangsa negeri ini agar perusahaan ini tetap “exist” dan “ survive”, terutama dalam melakukan “infill drilling” karena upaya satu ini diyakini mempunyai andil cukup besar dalam penyelamatan lapangan ini. Berturut – turut sejak 2003 pemboran terus dilakukan 5 wells , 4 wells, 5 wells dan untuk tahun 2005 dipersiapkan untuk pemboran 14 sumur baru.

Rencana telah dimatangkan, pemboran telah dilaksanakan, tinggal sekarang bagaimana kita terus mempertahankan agar produksi dapat mencapai 35.000 BOPD atau dikenal SIAK 35 K, penulis dengan rasa optimis Lapangan Pedada sanggup memberikan kontribusi nyata untuk 14 sumur baru paling tidak mampu mengangkat ke angka 16.000 – 17.000 BOPD. Dan ini bukan angka yang mustahil, sekali lagi dari grafik sejarah membuktikan bahwa PE – PE kita mampu menunjukkan kepiawaiannya di dalam memainkan symphoni produksi ini, yakni mampu menekan decline rate dari dua digit menjadi satu digit. Satu prestasi yang patut kita acungin jempol, coba lihat dari grafik produksi kala PT. CPI terlihat jelas bahwa peranan PE-PE mereka sangat jauh panggang dari api, tidak sesuai yang diharapkan perusahaan.
Memang dari grafik sejarah itu ada kesimpulan yang menarik 3 tahun pengelolaan PT. CPI ( 1992-2002 ) peranan PE-PE sangat lemah tetapi peranan Reservoir Engineering sangat kuat, sedangkan 3 tahun pengelolaan BOB PT. BSP – Pertamina Hulu Peranan PE-PE sangat menonjol sedangkan Reservoir engineering sangat lemah, bahkan tidak ada sama sekali.
Semoga sekali lagi prestasi yang telah kita ukir ini tidak menjadikan kita menjadi manusia-manusia yang sombong, besar kepala, sehingga akan membuat kita terlena karena sanjungan, tapi justru semakin menebalkan iman kita, meningkatkan kemampuan yang ada pada kita untuk lebih jauh melangkah, seperti pepatah kuno mengatakan “ ORANG LAIN BARU BERPIKIR KITA TELAH BERTINDAK “, kita telah jauh meninggalkan lawan – lawan kita, kita bukan kura-kura lagi tapi kita seekor kancil yang cerdik , lincah, dan cepat dalam mengambil setiap keputusan.

SELAMAT ULANG TAHUN BOB-KU, SELAMAT BERKARYA ANAK-ANAK BANGSA NEGERI-KU DAN SELAMAT MENCAPAI SUKSES. SEMOGA ALLAH SWT SENANTIASA MERIDHOI SETIAP LANGKAH – LANGKAH KITA. MARI RAPATKAN BARISAN KITA, PEGANG ERAT JARI JEMARI KITA, BERSATU PADU DALAM KARYA DEMI BANGSA, NEGARA DAN AGAMA KITA.

No comments:

Post a Comment