Wednesday, February 16, 2011

Siapa Yang Memerintah Dia yang Bertanggung Jawab

Kenapa hal ini perlu dibahas ? Karena banyak dari kita hanya bisa memerintah dan memerintah. Namun nggak tahu konsekuensi dari perintah yang telah dikeluarkan. Siapa pun yang merintah dia pun harus ikut bertanggung jawab. Masih ingat peristiwa Semanggi di tahun awal-awal reformasi, gerakan mahasiswa yang menentang rezim soeharto. Ternyata yg diadili hanya sebatas cecunguk-cecunguk di aparat kepolisian saja, bahkan Kapolres Jakarta Barat saat itu tidak tersentuh sama sekali. Kasus yg paling menarik tentu saja the man of year 2010, siapa lagi kalau bukan Si Gayus Halomoan Tambunan, seorang pegawai negeri pajak golongan III-A. Sampai saat ini sudah hampir jalan dua tahun namun polemik hanya seputar Gayus saja, tidak sampai menyentuh atasan-atasan lainnya. Padahal uang yg berputar di sekitar Gayus semata saja ( ini yg ketahuan oleh umum lho .... nggak tahu kl ada yg disembunyikan ) hampir Rp 100 Milyar.
Kasus lain lagi adalah Peristiwa Dili di mana justru oknum - oknum yang disinyalir bermain di sana malahan pangkatnya sampai ada bintang di pundak.

Dari gambaran di atas kalau kita kembali paham tentang filosofi dari judul tersebut, maka hasil akhir semua itu akan berbalik 180 derajat dari yang sudah terjadi.
Memerintah biasanya disymbolkan dengan telunjuk tangan menunjuk kepada siapa yang diperintah. Artinya hanya satu tangan, yaitu jari telunjuk yang ke orang yang diperintah, tapi tiga jari tangan lainnya justru menunjuk pada diri kita sendiri sebagai si perintah. Nah yang lebih berat lagi satu jari kita, jempol justru mengarah ke atas, yang artinya perintah yg kita keluarkan juga akan kita pertanggungjawabkan kepada Allah Sang Mahakuasa.
Jadi kalau kita memerintah kita harus dalami dulu baik buruknya, apa yg akan terjadi, berapa besar dampaknya, dsb. Karena 60% menjadi tanggung jawab kita sendiri.
Ini sepaham dengan filosofi kepemimpinan, yaitu bahwa seorang pemimpin (karena biasa si tukang perintah adalah seorang pemimpin) harus menjadi T e l a d a n. Teladan buat bawahan, membuat contoh yang baik, Bisa jadi apa kata artis senior yang rela panjat gedung MPR utk mencoret atap gedung dengan cat pylox warna merah darah JUJUR ADIL TEGAS.
Mudah-mudahan bila kita paham hal ini, Insya Allah semua pemimpin akan dapat mewujudkan keharmonisan dan sinergy dalam menuju cita-cita. Pemimpin bisa sebagai pemimpin keluarga, RT,RW,Kades,Bupati atau Direktur suatu perusahaan.

No comments:

Post a Comment