Wednesday, February 16, 2011

Yang Kuingat dengan Yogya

Sejak rame-rame Undang-Undang Keistimewaan Yogya, yang orang yogya menyebutnya sebagai Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat pikiran lalu langsung menerawang tentang yogya ini. Meskipun aku bukan penduduk asli Yogya, istilahnya pendatang (tapi bukan pendatang haram lho...kayak istilah di malay utk orang-orang kita, indon, tapi ada perasaan ngeh juga kalau yogya diusik-usik orang. Aku hadir di yogya sejak masuk kuliah di upn tahun 1983 dan meninggalkan yogya karena kerja sehabis lulus kuliah sekitar Agustus 1989 ke sawahlunto, sumatera barat. Cukup untuk mengenal lebih dekat ttg ke-yogya-an. Apalagi aku tinggal di Belakang Puro Pakualaman bersama Pakde dan Bude Rookmojono, saudara dari bapakku. Keluarga yang sangat-sangat membuatku menjadi orang yogya sebenarnya. Terima kasih untukmu Keluarga Yogyaku.

Ya sekitar 6-7 tahun aku di yogya dan sekarang pun setiap ada kursus di yogya aku selalu ingin ikut dan ikut.
Sungguh yogya membuatku menjadi aku yang sekarang,
Aku yang tahu bersyukur
aku yang tahu membalas budi kepada siapa pun yang telah sangat membantuku baik di kala aku kesempitan maupun ada kelonggaran
aku yang menjadi lebih sabar
aku yang mengenal nilai Rp 25,- sungguh sangat berarti (harga nasi kucing kala itu di dekat Hotel Trio depan Stasiun Tugu) buat orang-orang kecil di pasar-pasar tradisional entah Beringharjo entah dimn saja di yogya.
aku mampu menghargai jerih payah orang terhadap keberhasilanku
Sungguh yogya sangat-sangat terkesan buatku sampai sekarang, besok atau lusa
Suatu saat anak-anakku juga akan mengerti
Indahnya yogya
Tentramnya yogya
Namun kenapa hanya karena pergulatan politik saja kok diganggu,
setahuku selama di yogya nggak masalah dengan apa itu pemerintahan, kerajaan, sosial ekonomi kemasyarakatan bahkan keamanan sekalipun. Meskipun di kala aku masuk yogya sedang rame-ramenya para gali, preman dan "petrus". Zamannya pak Hasbi sebagai Dandim Yogya. Aku kadang karena ada keluyuran malam sampai pulang larut toh aman-aman saja, apalgi kalau naik becak malam dan dengan suara siter, wah... bisa ademm rasanya bathin ini.
Janganlah yogya diganggu, biarkan dia seperti adanya, seperti air yang mengalir, karena memang dari dulunya dia begitu. Sejak dia didirikan zaman Mataram dulu. Ada pepatah yang perlu dikaji setiap orang. "Doa orang-orang yang terzalimi akan dikabulkan oleh Allah".
Lho.. kok malahan ngelantur
Sip... akan kucoba eling tentang yogya ya...

wisata kuliner
ini dia yang paling aku senangi hampir semua masakan di yogya waktu itu udah kucobain semua, ada pecel welut-bantul, sate buntel-bantul, sate kambing-jl.magelang, ikan bakar-kaliurang, gudeg gading, gudeg selokan mataram, ny. suharti (sebelum pisahan karo bojone lho), mbok berek, soto-soto seantero yogya, sate kambing samirono, pisang bakar pakualaman, nasi kucing, ayam bakar mangkubumi, dll. Kutip istilah obama semua enaaaaak!

Wisata alam,
di yogyalah aku mengenal mbah marijan (alm), kali kuning, jurang jero, kaliurang, kali putih, gunung-gunung sekitar yogya dari lawu, merbabu, sindoro-sumbing, merapi, dieng, parangtritis, glagah, baron, kukup, dll

Wisata hati
ngrasain malam satu suro di parangtritis, keliling keraton, sekatenan dengan musik ndang dut-nya, terawih di masjid syuhada,dll.

Wisata raga
aku sempat ikut team bola HW (Hisbul Wathon), angkasa bahkan kumpulan anak-anak kali code (ama si ucok... sekarang kau dmn?), ingatkan kita main di kridosono? Moga kau lulus, bahkan sempat jadi pelatih bola di pakualaman utk anak-anak lho, putro-putro dari Sri Paduka sekarang ( apa kabar adik-adiku, pasti kau sudah besar-besar,ya)


Wisata Cinta
wah.... ini rahasia... nggak boleh dibuka, biar dia menjadi masa lalu-ku. he.he..

2 comments:

  1. Selamat atas web Baru Pak Kusnun, semoga terus menulis di web ini dan tambah tajam setajam silet.he he he....

    ReplyDelete
  2. Wah mas kasih mas, apalagi ini bisa terjadi karena jasa baik mas.

    ReplyDelete