Wednesday, June 1, 2011

man of the month, may 2011

hari-hari ini tak ada berita untuk sang tokoh ini, dia muda, energi, dan lompatan dalam berpolitik pun kita acungin jempol. Sepuluh tahun yang lalu barangkali tidak ada yang menyangka dia bisa duduk dalam lingkaran satu suatu partai politik yang saat ini sedang berkuasa, partai yang mengusung lambang bak "lambang Mercy", segitiga biru.
Dia yang dilahirkan di sumatera utara dan dibesarkan di Riau, setelah kegagalannya menembus kursi legislatif di Riau melalui partai berbasis Islam di tahun 1999, dia pun mencari keberuntungan di partai Demokrat, dan berhasil.
Keahliannya berlobby dan didukung finansial yang kuat ( tercatat 3 perusahaan berskala besar menjadi miliknya ) dia berhasil duduk sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat periode kepemimpinan Anas Urbaningrum ( sang rising star, bagaimana tidak partai-partai kompetitor Demokrat kesulitan mencari tokoh muda dengan nilai jual tinggi guna persiapan PEMILU 2014, pasca berakhirnya era SBY, dia muncul bak bintang meteor dan langsung terpilih sebagai Ketua Umum Partai Besar ). Ingat di DPR hanya ada 9 partai yang punya wakil-nya dari hampir tigapuluhan partai yang ikut PEMILU 2004 yang lalu.
Ya... Tokoh yang menjadi sorotan public, media massa dan televisi adalah Muhammad Nazaruddin.
Gara-gara tersangkut namanya di Pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang dari nyanyian si Rosa Manulang, makanya langsung menjadikan headline seluruh media yang ada di Indonesia. Karena dia ada di pusaran sebuah partai besar, partai yang sedang berkuasa. Mungkin akan lain kalau dia berada di partai-partai gurem. Tapi ini DEMOKRAT bung!!!!
Dari diskusi di Jakarta Lawyer Club yang ada di program TV-ONE, bahwa dengan status dia yang bukan saksi, bukan terdakwa atau pun tersangka, tidak semestinya dia kabur (meskipun katanya sudah mendapat ijin ke Singapura dengan alasan sakit dari Ketua Fraksi Demokrat di DPR), kenapa dia tidak memberanikan diri melapor ke KPK ataupun LPSK (kalau dia merasa tertekan), kenapa dari conference pers yang kelihatan segar bugar tiba-tiba dalam hitungan jam dia merasakan sakit dan harus berobat ke Singapura? Kenapa tidak ke RSPI, RSPP atau Gleen Agles atau MMC atau rumah sakit di Indonesia lainnya ? Apakah ada keharusan checkup dan tidak bisa ditunda karena dia sedang ada masalah atau tepatnya dipermasalahkan orang banyak termasuk dari partainya sendiri. Hal ini terbukti dari dicopotnya dia dari Bendahara Umum Partai. Kenapa 24 jam sebelum dicekal dia sudah kabur ke Luar negeri? Apakah berita pencekalan dia sudah diberitahukan kepada kolega-nya? Masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang mungkin timbul. Tidak bisa dinalar karena memang ini di luar nalar. Ini politik dan politik is the games !!! Mungkinkah game is over? Who's the winner? Losser?
Yang jelas badai Nazaruddin akan terus menerpa partai demokrat, bagaimana tidak sudah ada beberapa statement yang membuat masyarakat sadar. Bagaimana seorang Nazaruddin mampu mencarikan dana partai sebesar Rp 13 Milyar? Ada apa lagi dengan US Sing 120,000 yang diterima sekjen MK (Janedri) dan Mafudh MD selaku Ketua MK pasang badan dengan melaporkan hal ini kepada Pembina Utama Partai Demokrat, SBY ? Belum lagi adanya SMS fitnah yang dinyatakan sendiri oleh Bapak Presiden dalam Konperensi Pers-nya di Halim Perdanakusumah Airport sebelum terbang ke Pontianak, Kalimantan Barat.
Inikah tsunami partai Demokrat PART2 ? Menurut saya part1 adalah kasus Century....Wallahualam bisawab.

No comments:

Post a Comment