Sunday, May 1, 2011

may day.....may day..... mayday.......

Gemuruh suara ini bukannya akan ada kecelakaan pesawat terbang yang diteriakkan oleh sang pilot atau nakhoda kapal mohon bantuan S.....O......S, tapi adalah gemuruh suara kaum buruh sedunia, bukan hanya di Jakarta atau makassar atau medan saja tapi seluruh dunia. Para serikat pekerja, para partai buruh, para relawan buruh dan labor community menyatu, tekad bulat, satu suara untuk melantangkan kesejahteraan, kenaikan upah, jaminan sosial dan kesehatan bahkan jaminan hari tua atau pension.
Di Jakarta kulihat di TV siang ini masih semarak di depan Istana Merdeka, padahal sang empunya malahan punya hajatan di Bogor, makan siang bersama buruh. Nampak di Jakarta ada Mukhtar Pakpahan (dedengkot partai buruh yang pada pemilu kemarin tidak lolos anggotanya menjadi anggota dewan terhormat, bahkan kalau mau ikut pemilu mendatang-2014 harus buat partai baru atau koalisi dengan partai lain agar dapat hak suara 2% (issue-nya partai gedhe maunya 3% lho).
Buruh di manapun ternyata memang menjadi warga klas 2, meski pun di suatu perusahaan besar, karena saat ini mereka diberlakukan sebagai tenaga "outsourcing" dan dibatasi masa kerjanya 2 tahun.
Biasanya dalam suatu perusahaan ada dikenal pegawai tetap atau Tenaga Kerja Waktu Tertentu dan tenaga outsourcing ini yang di beberapa perusahaan dikenal sebagai Bussiness Partner (BP), Tenaga Kontrak (kontraktor, karena yang dikontrak adalah tenaganya, bukan orangnya.
Tentu saja dari segi ekonomisnya mereka tidak mempunyai hak yang sama dengan pegawai tetap. Dulu malahan ada dikenal LPC (Local Personnal Contract), ini pegawai tetap bukan tetapi hak-hak-nya selama masa kontrak sama dengan karyawan lajang (dianggap karyawan lajang) dan golongannya pun bisa disesuaikan dengan golongan pegawai tetap dengan golongan tertentu.


Kembali ke may day adalah tgl. 1 Mei diperingati sebagai hari buruh sedunia, di bawah naungan ILO (International Labor Organization) , yang underbouw PBB. Biasanya pada bulan-bulan ini mereka melakukan International Conference di Davao, Swiss. Guna menyuarakan suara-suara kaum buruh sedunia, agar terangkat martabatnya. Minimal mempunyai penghasilan sama dengan karyawan tetap ( hal ini juga dituangkan dalam undang-undang tenaga kerja yang menyatakan perusahaan yang mampu dapat membayar upah tenaga kerjanya sama dengan karyawan tetapnya ).
Ada dua mata pisau tentang Buruh ini, yaitu :
- Mata pertama dilihat dari sudut pandang Perusahaan/negara
- Mata kedua dilihat dari diri sang buruh itu sendiri
Keduanya saat ini sangat sulit untuk dipertemukan, karena bila menyangkut upah maka seluruh komponen akan ikut bergerak dan ujung-ujungnya adalah ekonomi biaya tinggi lah, tidak kompetitif lah, effisiensi lah, macam-macam dan perlu selalu duduk dalam satu meja.Upah berarti "fixed cost" dalam rantai produksi, apa pun. Sehingga apabila kita tidak akan menaikkan harga suatu komoditas/ produk, tetapi akan menaikkan "fixed cost" tadi, maka diperlukan kecerdasan dalam mengolah dan mengotak-atik variable lain dari rantai produksi ini. Apa itu bahan baku, mesin, bahan bakar, energi, tranportasi, teknologi atau adonan-nya. Bagaimana dengan mutu? Itu hal lain tentu saja, meskipun saling kait-mengkait.
Semoga aja, buruh lebih sejahtera, negara tambah makmur dan kita tetap dapat hidup nyaman di negri Zamrud Khatulistiwa yang "GEMAH RIPAH LOH JINAWI, TATA TENTREM KARTO RAHARJA". Congrat to our labor in the world............. without you... all is nothing...

No comments:

Post a Comment