Monday, August 15, 2011

Selamat Ulang tahun Bunda............

Ibu yang terkasih,
13 Agustus ini Ibu telah memasuki usia 78 tahun, usia yang teramat sepuh, tua. Aku pun tidak tahu apakah usiaku bisa mencapai yang bunda alami ini.
Teringat Bunda aku bersyukur, dari bunda lah aku kini bisa menjadi anakmu seperti sekarang ini. Meski pun hidup tidak kaya, namun semuanya kurasakan serba berkecukupan. Rumah ada, kebun ada, mobil ada, anak-anak cantik-cantik dan sehat-sehat pun ada, bahkan isteri yang Soleha pun punya. Ini semua berkat bunda. Teringat aku di kala kecil, bagaimana setiap habis bulan setiap bunda terima gaji, pasti mengajak kita belanja ke pasar buat beli otak sapi ( kegemaranku goreng otak dicampur telur dengan sup sayur dan kecap ) dan adikku biasanya minta dibeliin mainan. Entahlah kayaknya sejak kecil aku tidak begitu senang dengan mainan. Mungkin feeling saja, mainan hanya buat habisin uang aja, bikin boros.
Sungguh, aku malahan cenderung bermain dengan alam, jalan-jalan melintasi pematang sawah di belakang rumah, berenang di sungai ( kali Garang ) yang ada di belakang rumah atau main badminton dan sepakbola di lapangan PHB depan rumah.
Ya, ibu dari pasar biasanya mampir di pecel atau gado-gado dan oleh-olehnya jajanan pasar, semacam : onde-onde, mendut, gethuk, dll.
Ibu dilahirkan di Lembeyan, Gorang Gareng, Magetan pada 13 Agustus 1933, sekolah di Madiun dan ambil SGP ( Sekolah Guru Puteri ) dan penempatan pertama di Ungaran ( sekarang SMP Negeri 1 Ungaran ).
Namun karena konflik berkepanjangan dengan sesama guru SMP ibu dipindahkan ke ST Negeri Ungaran yang sekarang sekolahnya sudah rata dengan tanah dan menjadi Kantor Setwilda Kabupaten Semarang. Halaman kantor ini pun nantinya justru sering kudatangi karena aku berlatih Pramuka di Gudep Umum Territorial Ungaran ini.
Selepas dari ST Negeri ibu harus melaju ke SMP Negeri Tengaran yang jauhnya hampir 40 KM dari rumah dan ibu pagi-pagi harus naik bus jurusan Solo dan sorenya pulang.
Karena anak-anak beranjak besar ibu sambil menunggu masa pensiun dipindahtugaskan ke SMP Negeri 2 Ungaran yang jaraknya dari rumah sekitar 4 KM. o.. ya.. kalau dengan SMP Negeri 1 Ungaran ini rumah ibu malahan hanya berjarak 50 Meter, karena kebetulan rumah ibu ini hampir satu komplek dengan perumahan guru-guru. Namun rumah ibu bekas peninggalan Belanda dulu.
Rumah yang kini telah menjadi hak milik sepenuhnya keluarga ibu, setelah dilunasi bapak dengan uang pensiunnya. Rumah yang banyak memberi kenangan hidupku selama hampir 18 tahun, karena otomatis sejak aku kuliah di Yogya sampai lulus dan bekerja seperti saat ini, aku paling-paling pulang ke Ungaran 2-3 kali dalam setahun.
Rumahku kalau dibilang besar ya besar, bahkan rumahku pun kalah besar. Bayangin Rumah dengan 10 Kamar dan 1.100 Mtr2, yang cukup untuk main bola di kala hujan, main badminton bahkan untuk berkebun. Kecilnya aku paling suka tanam ubi dan nanas.
Selepas pensiun, ibu aktif di PERWARI Cabang Ungaran bahkan ditunjuk menjadi Ketua-nya.
Setelah melepas masa lajangku di Prabumulih Sumsel dan akan menghadiri perkawinan adikku, Yunus. Ibu jatuh sakit karena stroke di tahun 1995 akhir dan sampai saat ini ibu hanya tergolek di tempat tidur. Padahal dulu kalau aku pulang sering kuajak jalan-jalan beliau keliling rumah. Ditambah dengan diabetes yang menggerogoti beliau, namun beliau tetap tabah. Bahkan kalau makan apalagi dengan buah lahap sekali.
Ibu yang dulu di kala kecil, cubitanmu sering membuatku menangis meraung-raung, karena hukuman akibat aku sering rewel dan usil bahkan cenderung nakal. Katanya karena unyeng-unyengku ono loro dadine nakal. Takdir memang. Tapi percayalah dengan kenakalan ku itu justru aku menjadi orang yang besar seperti saat ini. He.he.he.
Ibu Selamat Ulang tahun, inggih. Mugi enggal dangan lan panjang yuswa. Insya Allah lebaran ini ingin kuajak anak-anak dan isteriku untuk sowan lan sungkem ke Ibu.
sun sayang,
putro tresno...

1 comment:

  1. Selamat ulang tahun untuk bunda tercinta pak..... panjang umur dan terus berbakti, amin....

    ReplyDelete